e37f4d1df833f1c14fbaf2f3b38b1a13.ppt
- Количество слайдов: 12
WP OPEN ACCESS 23 Februari 2010
MASUKAN-MASUKAN Sampoerna Telekomunikasi Indonesia Indosat Ditjen Postel Systrada
RUANG LINGKUP (1/2) 1. Merumuskan roadmap yang jelas terkait dengan penyusunan regulasi untuk mendorong perkembangan industri layanan broadband access. 2. Mengkaji aspek-aspek teknis OAN yang harus diatur, antara lain: ‣ ‣ Standar kualitas layanan; ‣ Penentuan bagian dari jaringan yang akan dibuka. Penentuan opsi open access dari level 1 (passive infrastructure) hingga level 4 (service provider layer); 3. Melakukan kajian terhadap aspek bisnis (termasuk biaya) dan mekanisme open access network pada penyelenggaraan
RUANG LINGKUP (2/2) 4. Mengidentifikasi batasan-batasan dalam OAN yang meliputi aspek teknologi, teknis, bisnis (komersial), maupun legal; 5. Merumuskan model implementasi open access pada penyelenggaraan telekomunikasi termasuk pola unbundling local loop (ULL) untuk setiap tipe jaringan akses. 6. Membangun rencana kebijakan implementasi open access network pada penyelenggaraan jaringan telekomunikasi. 7. Merumuskan tata cara penetapan dan mekanisme open access network pada penyelenggaraan jaringan meliputi aspek teknis, legal dan bisnis.
FRAMEWORK LAYER NAMA CONTOH Layer 4 Penyedia Jasa Penyelenggaraan content, layanan e-mail (Layer 6 dan 7 dalam OSI) Layer 3 Switched & Managed Network Layanan IN dan routing (Layer 3, 4 dan 5 OSI) Layer 2 Infrastruktur aktif Sewa jaringan end-to-end (Layer 1 dan 2 dalam OSI) Layer 1 Infrastruktur pasif Duct, menara, pole, genset, shelter. (Bukan bagian dari OSI tapi merupakan komponen penting dalam membentuk jaringan secara keseluruhan)
MODEL 4 LAYER Lokal Nasional Int’l Wholesale Retail CP ASP NSP Keterhubungan antar layer NFP Keterhubungan dalam satu layer
CONTOH MODEL 4 LAYER NAMA CONTOH Layer 4 Penyelenggara konten (Content Provider / CP) Production house, kantor berita, user generated content (UGC), dsb. Layer 3 Penyelenggara layanan aplikasi (Aplication Service Provider / ASP) Penyedia layanan voice (telepon), video, data, hosting, ISP, content agregator, ECommerce, dsb. Layer 2 Penyelenggara layanan jaringan (Network Service Provider / NSP) Penyedia jaringan GSM, FWA, Wi. Max, sewa jaringan, Satelit, dsb. Layer 1 Penyelenggara fasilitas jaringan (Network Facilities Provider / NFP) Penyedia duct, tower, tiang, shelter, dsb.
REGULASI NAMA REGULASI KETERANGAN CP - Regulasi terkait dengan konten saat ini masih sangat sedikit. Industri cenderung lebih memilih pendekatan self regulated. ASP PM 8 / 2006 Interkoneksi NSP • • PM 3 / 2007 PM 22 / 2009 PM 39 / 2009 PM 01 / 2010 • • Sewa jaringan Dokumen seleksi BWA TV Digital Jaringan Telekomunikasi NFP • • PM 2 / 2008 PM 8 / 2006 • • Menara Bersama Fasilitas penting bagi interkoneksi
PRINSIP OPEN ACCESS Netral terhadap teknologi Memungkinkan kompetisi di semua layer Transparan, untuk memastikan bahwa kerjasama terjadi secara fair, baik antar layer maupun pada layer yang sama Memungkinkan semua pihak untuk dapat bekerjasama dengan semua pihak lain, tidak bergantung pada besar atau kecilnya perusahaan selama secara perizinan dimungkinkan Memungkinkan diterapkannya model kerjasama yang tidak harus seragam secara keseluruhan.
TEKNIS - CONTOH
BISNIS PEMAKAI LAYANAN ASP NSP CP PENYEDIA LAYANAN • CP ASP Content agregation • MCommerce - - Application sharing - - Content sharing • • FSP Hosting Konten berbasis SMS • NSP Jaringan antar konten Roaming • Access • sharing Interkone • ksi Access+ • Jaringan Core sharing untuk transmisi • Jaringan untuk transmisi • VNO • • • Ruangan • Menara Shelter Duct -
HAL-HAL LAIN Batasan-batasan OAN Model implementasi open access Rencana kebijakan implementasi open access Tata cara penetapan dan mekanisme open access network
e37f4d1df833f1c14fbaf2f3b38b1a13.ppt