080da436652f5f4268e5af5a322e92ed.ppt
- Количество слайдов: 47
Strategi Komunikasi Program KB Tahun 2009.
SITUASI 2009 1. TANTANGAN a. Internal Hasil SDKI 2007 * Peserta KB 61, 4 % * Unmetneed naik dari 8, 6 % menjadi 9, 1 % * TFR cendrung stagnan (2, 61 anak per WUS) b. Eksternal * Situasi Pemilu 2009 dan Pergantian eksekutif dan Legislatif di Pusat dan Daerah * Komitmen eksekutif dan legislatif di Pusat dan Daerah * Public figur yang pronatalis * Menurunnya tenaga KIE di Lini Lapangan 2. PELUANG a. Adanya Forum yang dapat dimanfaatkan terkait Kampanye ekskutif dan legislatif b. Menciptakan management issue c. Membangun komitmen diawal kepemimpinan
KONSEP MODEL BACK - OFFICE KB/KR - KS/PK - KEPENDUDUKAN FRONT OFFICE MARKETING MISSIO N Open/warm-up market PRODUCTION Preparing Product to be sold PENGGERAKAN SALES ` Process/clossing Account SERVIC E SUPPORT - DATA & INFORMASI LATBANG SESTAMA IRTAMA Ensuring the internal organization Process well run END USER / CUSTOMER - PEMERINTAH - PEMDA - LSM/LSOM, SWASTA
BAGAN STRATEGI KAMPANYE PROGRAM PENDEKATAN Advokasi KIE Strategi Advokasi dan KIE Social Mobilization SASARAN KEGIATAN TUJUAN Pembuat Kebijakan Publik Lobby Audiensi Kebijakan Publik Mendukung Masyarakat Sosialisasi Melalui media Toma Toga Org Profesi Swasta Provider BCC (Behavior Communication Change) PUS Partisipasi Masyarakat meningkat Road show Sarasehan Capacity building Dukungan Moral dan operasional meningkat Komunikasi Interpersonal Konseling PUS menjadi Peserta KB OUTPUT DAMPAK PA/PB Meningkat LPP dan TFR turun
Pembagian Tugas Komunikasi Desentralisasi, mengarahkan pada siasat komunikasi yang bernuansa otonomi daerah. Dengan demikian diperlukan pembagian tugas komunikasi sbb. : 1. Tingkat Nasional adalah pembentukan citra/image positif Program KB. Memberikan informasi global, inspirasi dan arahan Program dan Kegiatan KB. 2. Tingkat Provinsi & Kabupaten Kota, merupakan perpanjangan Pemerintah Pusat untuk pelaksanaan Program dan Kegiatan KB 3. Tingkat Kecamatan hingga Kelurahan/Desa sebagai pelaksana Program dan Kegiatan KB
PERMASALAHAN Permasalahan komunikasi program KB dapat dikelompokkan dalam 3 besaran: 1. Issue KB yang Monoton atau tidak mengalami perubahan dari tahun ke tahun. *Konsep KB (Program content ) yang perlu ditingkatkan 2. Komitment dari penentu kebijakan, *diperlukan teknik advokasi yang lebih effective dan intensif 3. Media Massa kurang mendukung, karena : - “kemasan” informasi KB yang dinilai kurang mempunyai nilai berita, - media massa semakin banyak dan segmented - persaingan media yang ketat * diperlukan “kemasan” dan pemilihan issue yang menarik dan menjadi kebutuhan masyarakat
STRATEGI KOMUNIKASI Strategi Advokasi dan KIE 1. Penentuan Khalayak Sasaran yang akan dituju 2. Pemilihan Media yang tepat untuk advokasi dan KIE • Media massa • Sarana komunikasi langsung • Mediasi (pejabat penentu kebijakan, kemitraan antar instansi, kelompok LSM/LSOM, organisasi ataupun kelompok-kelompok komunitas)
3. Menentukan pemilihan pesan / program content yang tepat tentang konsep Program KB secara luas. 4. Penjadwalan kegiatan Advokasi dan KIE yang tepat menjadi sangat penting, mengingat kegiatan Politik, Ekonomi & Sosial akan sangat padat di tahun 2009. • Pemilihan waktu yang tepat akan mendapat menarik perhatian kalayak sasaran dan memberikan pengaruh yang besar diawal kegiatan Advokasi dan KIE tahun 2009. • Tak tik penyebaran informasi atau kampanye Program KB pada masa kampanye politik menguasai media massa.
5. Taktik dan inovasi cara Advokasi dan KIE lebih ditingkatkan (nonkonvensional). Contoh: Soft branding dengan joint promotion atau joint activation Mengoptimalkan media cetak untuk tulisan/inspirasi, rubrikasi, entertainment (komik remaja), menciptakan issue, dll. Mengemas pesan melalui program entertainment (variaty show di Televisi baik Nasional maupun Televisi Lokal, ide cerita Sinetron, Film, Komedi dll). Mengoptimalkan website, internet, email blast, link banner ads, rubrik konsultasi atau inspirasi Pembinaan Keluarga Kecil Sejahtera, on-line comics
COMMUNICATION PLATFORM Tahun 2009 Penumbuhan, Pengembangan dan Pemantapan revitalisasi Program KB ( yang tidak hanya aspek kontrasepsi) Program KB peduli sesama dan mengikuti perkembangan jaman (pemerintahan, kultur), memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan perkembangan teknologi dan komunikasi untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. • Perubahan gaya komunikasi menjadi lebih akrab dengan masyarakat (tidak lagi Top down) • Sensitif, simpatik dan inspiratif • Memperbaharui “brand identity” (logo, jingle dsb)
SEGMENTASI SASARAN KOMUNIKASI A. KIE Sasaran KIEsecara umum adalah 1. Keluarga dan masyarakat luas, - sasaran yang paling potensial adalah * usia remaja (sekitar 60 juta orang) * calon pengantin dan pasangan keluarga muda (terutama yang menikah dini) * PUSMUPAR (Pus muda paritas rendah) 2. Penentu kebijakan sebagai pendukung keberhasilan program KB dengan kebijakannya 2. Advokasi Pembuat Kebijakan, secara berjenjang dari Pusat hingga ke tingkat daerah. Organisasi LSM/LSOM
Detail sasaran KIE ini, dapat dikelompokkan menjadi 8 segmentasi sasaran sbb: 1. 2. Remaja PUS Muda 3. 4. 5. 6. 7. 8. Keluarga Miskin (UPPKS) Keluarga tertinggal, terpencil, dan akses terbatas Masyarakat Un-med need CPR (mendapatkan/meningkatkan peserta KB) Keluarga yang mempunyai anak Balita, Remaja & Lansia Masyarakat Umum
PENDEKATAN METODOLOGI 3 Tahapan Strategi Komunikasi menuju Perubahan Brand Awareness Brand Impression Brand Experience Brand Enlightenment Brand Loyalty Brand Activist Semua kegiatan komunikasi diarahkan untuk mendapatkan pengetahuan, pengalaman positif, dan akhirnya menunjukkan perilaku Knowledge Attitude Practice
PENDEKATAN KOMUNIKASI Komunikasi 360 derajad Mengingat tugas berat di tahun 2009, selain metodologi tersebut diatas, diperlukan juga suatu pendekatan kepada masyarakat agar selalu terekspose oleh program KB (selalu dekat dan ada dimana-mana dan relevan) Pendekatan Komunikasi 360 derajad masih relevan di tahun 2009; merupakan suatu pendekatan dimana seluruh unsur komunikasi berada dimana saja dan kapan saja kalayak sasaran berada dapat terekspose oleh media tersebut.
Channel / Media apa saja yang langsung bisa menyentuh Masyarakat Bis Kereta Api Halte Bis Radio Majalah, Tabloid TV Tetangga/ teman kerja Arena Hiburan keluarga Malls Billboard Cinema Signage Jalan Raya Lingkungan Rumah, Kantor Tempat Umum Food court Restaurant keluarga Arena bermain anak Instore Dalam Kemasan produk pendukung Internet Mupen KB Bagian Pertunjukan Dokter, Klinik kantin Acara Keramaian: Bidan, Puskesmas Pesta Perkawinan Penghargaan 17 an, dsb Ruang Keteladanan Apotek Tunggu Lomba -lomba In house TV
Saluran Komunikasi Akan menggunakan saluran komunikasi secara holistik sesuai dengan wilayah masing-masing sbb: Nasional hingga Provinsi & Kabupaten/Kota 1. Media Massa, 2. Kegiatan PR, 3. Kerjasama Kemitraan lintas instansi dan Perusahaan Swasta Kecamatan hingga Desa 1. Pendekatan Kelompok masyarakat, 2. Pendekatan Interpersonal / Konseling, 3. Kegiatan Lapangan
1. Media Massa
Pemilihan Media Komunikasi Pilihan Media untuk Komunikasi Program KB tahun 2009 adalah kombinasi antara media yang paling banyak digunakan oleh kalayak sasaran dan media yang mempunyai indeks affinity yang tinggi yaitu: 1. Televisi Nasional & didukung Televisi Lokal paling banyak digunakan 2. Radio mempunyai pendengar yang loyal, banyak digunakan 3. Surat Kabar terpercaya sebagai sumber informasi, banyak digunakan 4. Internet index tinggi, tidak ada intervensi
Bentuk Komunikasi 1. Televisi • Spot PSA • Variaty show • TV Program/Sponsor program “Musik & Inspirasi Remaja” akan menjadi kendaraan penyampaian pesan KB. • Blocking time - Peringatan Hari Keluarga Nasional, • Kuis Keluarga yang melibatkan aktivis / peserta KBTalkshow. • Pesan sisipan melalui Sandiwara/Humor dan program-program populer • KB File dalam berita, management issue yang dikemas menjadi VT yang disisipkan dalam program berita.
Bentuk Komunikasi 2. Radio • Pembentukan opini melalui Media Massa baik melalui pejabat dan/atau penentu kebijakan melalui program talkshow yang sudah ada (sisipan pertanyaan/inspirasi). • Sandiwara singkat dengan isi cerita pengertian KB secara luas/ Program content • Memberikan inspirasi pembentukan Keluarga Kecil Sejahtera melalui ide-ide yang disampaikan oleh penyiar, sehingga terkesan menjadi bagian dalam siaran (seakan-akan semua orang bicara KB) • Seluruh informasi KB selalu diakhiri dengan Mars KB untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya KB
Bentuk Komunikasi 3. Surat Kabar/Media Cetak • Pembentukan opini melalui Media Massa melalui penulisan, baik oleh wartawan, pejabat maupun penulis ahli • Mengangkat profil keluarga yang berhasil menjalankan konsep KB • Memberikan inspirasi tentang pentingnya memelihara kesehatan reproduksi ibu agar bisa mengoptimalkan potensinya. Secara Nasional sebagai pengendalian pertumbuhan penduduk • Memberikan inspirasi kesehatan reproduksi dan penundaan usia perkawinan demi persiapan pembentukan keluarga yang lebih baik, dengan membuka rubrik atau menggunakan media komik remaja.
Bentuk Komunikasi 4. Internet • Banner ad di wesite terkenal, link ke informasi, games, komik remaja dan website BKKBN • Berbagai variasi email blast untuk berbagai kalangan kelompok usia dan status sosial, link ke website BKKBN • Isi pesan: inspirasi kesehatan reproduksi, penundaan usia perkawinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, kepedulian terhadap LPP.
2. Kegiatan PR / Kehumasan
HOLISTIC PR Kegiatan PR untuk meningkatkan citra positif kegiatan KB secara Nasional berjenjang sampai lini Kabupaten / Kota dengan konsistensi pesan komunikasi yang sama • Pembentukan opini melalui Media Massa baik melalui pejabat dan/atau penentu kebijakan, pengamat dan para ahli • Penulisan tentang pencerahan Program KB secara luas oleh pengamat / ahli • Menciptakan isu-isu kebutuhan pembentukan Keluarga Kecil Sejahtera, Peningkatan Kesejahteraan Keluarga, kependudukan dan lingkungan hidup, dsb • Liputan dan publikasi kegiatan Program KB sebanyak-banyaknya
3. KERJASAMA KEMITRAAN Lintas instansi dan Perusahaan Swasta • Meningkatkan kerjasama dengan Instansi Pemerintah seperti Departemen Dalam Negeri, Departemen Agama dsb. • Meningkatkan advokasi kepada instansi yang relevan untuk bekerjasama • Membina hubungan baik dan joint promotion dengan perusahaan swasta yang mempunyai misi yang sama. Misalnya: • Nestle Dancow dengan kegiatan Posyandu • Unilever Sariwangi, Kecap Bango dengan konsep keluarga Indonesia, Kotex dikaitkan dengan Remaja dan Kesehatan Reproduksi
4. KOMUNIKASI KELOMPOK • Memanfaatkan kelompok-kelompok yang sudah ada di dalam masyarakat, misalnya dalam kelompok PKK, arisan RT/RW, Komunitas Agama, Pengajian, Aktifitas remaja, Posyandu, dsb. • Membangkitkan/mengaktifkan kembali kelompok-kelompok bentukan BKKBN untuk mendapatkan forum untuk menyampaikan pesan, antara lain: PLKB, BKB/BKR/BKL, Kader, Peserta KB, KB Lestari dll.
5. KOMUNIKASI INTERPERSONAL • Mengaktifkan kembali “kader” melakukan kunjungan keluarga, komunikasi interpersonal, konsultasi keluarga, untuk membicarakan masalah-masalah yang sensitive, memberikan motivasi , berbagi pengalaman yang bisa memberikan inspirasi untuk keikutsertaan ber KB dan loyal terhadap program KB. Komunikasi bisa bersifat variatif, tidak harus top down, akan tetapi bisa dari sesama peserta KB, remaja dan sebaya, antar tetangga dll. • Membuka sarana komunikasi 2 arah, misalnya Rubrikasi di majalah remaja, mail list internet sebagai wadah remaja untuk “curhat” dan share mengenai masalah remaja, prestasi-prestasi, ide/inspirasi dll.
6. KEGIATAN LAPANGAN Kegiatan lapangan diperlukan untuk memberikan pengalaman positif terhadap Progrtam KB. • Melanjutkan Roadshow program bersama kelompok PKK • Kunjungan Pemerintah Pusat ke daerah sebagai bentuk apresiasi kepada daerah “positif” dan memberi motivasi kepada daerah yang masih “negatif” • Memberikan apresiasi kepada petugas lapangan, antara lain memberikan insentif kepada bidan yang memberikan pelayanan KB dan terus memelihara kepesertaan KB • Memberikan apresiasi kepada Pimpinan daerah, yang berhasil mencapai target sasaran program KB dan kepada Toga Toma yang aktif memberi nilai positif terhadap program KB
STRATEGI KHALAYAK
Strategy Berdasarkan Khalayak Sasaran 1. Remaja 2. PUS Muda 3. Keluarga Miskin (UPPKS) 4. Keluarga tertinggal, terpencil, dan akses terbatas (Galciltas) 5. Masyarakat Un-med need 6. CPR (mendapatkan/meningkatkan peserta KB) 7. Keluarga yang mempunyai anak Balita, Remaja & Lansia 8. Masyarakat Umum
1. Remaja Area kampanye: Nasional, Provinsi, Kabupaten / Kota Jalur Komunikasi: Melalui Media Massa, Kegiatan PR dan Kerjasama Kemitraan lintas instansi dan Perusahaan Swasta Inti Pesan: • Kesehatan reproduksi (termasuk didalamnya No Free Sex, Pengetahuan HIV/AIDS), • Penundaan Usia Perkawinan (kesempatan berprestasi) • Peduli teman sebaya
Kegiatan PR: 1. Pemilihan sepasang “Duta” skala Nasional. • Pemilihan dilaksanakan dengan cara audiensi roadshow ke Kampus/Sekolah SMA atau Mall di beberapa kota pilihan Program KB • Duta terpilih akan menjadi “Ambassador” program KB sebagai inspirator anak muda. • Publikasi yang maksimal (Jadi satu acara di TV, liputan Media cetak, Radio, Website dsb. ) baik pada saat audiensi, penobatan dan liputan kegiatan selama setahun kegiatan. • Menjadi acara rutin setiap tahun dengan “Tongkat Duta” bergilir.
2. Membangun image anak muda masa depan dan peduli sebaya • Program TV Musik & Inspirasi Remaja 3. Kerjasama Lintas Instansi dan Perusahaan Swasta: A. Lintas Instansi. • Diknas dengan Direktorat Remaja, Anak (PAUD) • Organisasi pemuda • Organisasi keagamaan B. Perusahaan Swasta Kerjasama dengan perusahaan swasta yang mempunyai interest yang sama.
2. Pasangan Usia Subur (Muda) Saluran Komunikasi: Pelatihan/Pembinaan , seminar/sarasehan, Pendekatan Kelompok, Kegiatan Lapangan dan Kerjasama Kemitraan lintas instansi dan Perusahaan Swasta Media : Radio, Majalah, leaflet/brosur, VCD/DVD edukasi kesehatan reproduksi, Kegiatan lapangan, kesenian tradisional, artis peduli KB, kader KB. Isi Pesan: • Kesehatan reproduksi • Kesehatan Ibu dan Anak • Kesempatan berkarya bagi perempuan • Perencanaan Keluarga
3. Keluarga Miskin Relatif tidak mudah dijangkau oleh media, untuk itu konsentrasi lebih kepada kegiatan lapangan. Saluran Komunikasi: PLKB, bidan/tenaga medis, Kader/ loyalist Interpersonal/ Konseling, Toga/ Toma, Kader, Guru dll. Kegiatan lapangan: • Bekerjasama dengan instansi lain (Dep Sos, Dep Kes) dan perusahaan (CSR, ) • Kegiatan sosial untuk memberikan pelayanan gratis, Lintas sektor dan swasta • Konsultasi oleh dokter, bidan/ tenaga medis lain, secara rutin. • Memberikan pelayanan KB gratis melalui DBS
4. Keluarga Terpencil dan Terbatas Area kampanye: Prioritas di daerah Galciltas dengan TFR tinggi Saluran Komunikasi: • Peningkatan peran petugas lapangan dan kader • Kelompok masyarakat dan Toga/Toma setempat • Meningkatkan kegiatan lapangan • Kerjasama Kemitraan lintas instansi. Media: • Alat peraga, flip chard, KIE Kit, DVD/VCD • Radio daerah: Iklan, radio program, sandiwara. • Kesenian daerah: • Memaksimalkan fungsi MOPEN/MOYAN Pendekatan Interpersonal / Konseling: • Memaksimalkan kader, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memberikan percontohan, motivasi dan konseling.
5. Un-met Need Area kampanye: Nasional, Provinsi, daerah sampai setingkat kelurahan dengan prioritas kota/daerah yang un-met neednya tinggi Saluran Komunikasi: Pendekatan Interpersonal/Konseling, Kegiatan Lapangan dan Kerjasama Kemitraan lintas instansi dan Perusahaan Swasta Media Leaflet, Brochure, internet. Bentuk Komunikasi: Informasi detail dan memberikan inspirasi untuk mendapatkan alternatif cara ber KB
6. CPR (mendapatkan/peserta KB) Area kampanye: Nasional, Provinsi, daerah sampai setingkat kelurahan dengan prioritas kota/daerah yang tingkat kepesertaan KB rendah. Saluran Komunikasi: • Pendekatan Interpersonal/Konseling • TOGA/TOMA (KUA, Penasehat Perkawinan – Gereja, Lembaga perkawinan Hindu, Buda dsb), • KB Perusahaan Swasta, • Kerjasama dengan IDI, Ikatan Dokter SPOG, IBI
7. BKB, BKR, BKL Area kampanye: Nasional, Provinsi, daerah sampai setingkat kelurahan. Saluran Komunikasi: • Pendekatan Kelompok, • Pembinaan/Pelatihan • Pemberian apresiasi kepada tenaga lapangan dan sukarelawan Media: Alat peraga , Leaflet, Brochure, Buku-buku, Video sebagai sarana penerangan kelompok dan diskusi. Bentuk Komunikasi: Informasi detail, inspirasi
8. Masyarakat Umum Area kampanye: Nasional, Provinsi, daerah sampai setingkat kelurahan Saluran Komunikasi: Komunikasi holistik melalui Media Massa, Kegiatan PR, Kelompok masyarakat, Kegiatan Lapangan dan Kerjasama Kemitraan lintas instansi dan Perusahaan Swasta Media Massa: Televisi, radio, surat kabar, majalah, billboard, internet.
9. Masyarakat Umum Kegiatan PR: • Penulisan pesan program KB secara luas sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat (management issue) • Penulisan profile championship atau keberhasilan mengikuti program KB • Mengarahkan opini di surat kabar • Publikasi kegiatan program KB • Terus menciptakan opini publik akan pentingnya program KB
OUTPUT KEGIATAN ADVOKASI & KIE 1. Penentu Kebijakan, • Mengeluarkan kebijakan mendukung pelaksanaan program KB dalam bentuk Peraturan, Surat Keputusan, Himbauan dsb. • Melaksanakan komitmennya dengan mendukung dan melaksanakan kegiatan promosi/kampanye proram KB • Menyediakan fasilitas dan dukungan pendanaan pelaksanaan kegiatan 2. Toga & Toma Memberikan dukungan deklarasi dukungan terhadap program KB Memberikan komitmen
3. Masyarakat umum • Memahami konsep Keluarga Berencana secara luas, tidak sebatas alat kontrasepsi KB, dan mengenal nilai keluarga kecil • Bersikap positif terhadap Program KB dan selanjutnya mengikuti program KB • Melestarikan keikut sertaan KB dan memberikan pengalaman positif mengikuti program KB • Bisa menjadi motivator untuk mengajak kepersertaan KB
4. Remaja, PUS Muda Memahami pentingnya kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga PUS - melaksanakan program KB Remaja - Memahami pentingnya persiapan memasuki kehidupan keluarga Remaja - Memahami pentingnya memanfaatkan masa muda untuk belajar dan berkarya untuk mempersiapkan masa depan
5. Keluarga Miskin, Keluarga Terpencil dan terbatas Memahami pentingnya kesehatan reproduksi dan pemahaman konsep perencanaan keluarga kecil hingga membentuk keluarga sejahtera Keluarga Miskin, Terpencil dan terbatas melaksanakan program KB, agar ada kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga Pemahaman konsep keluarga kecil, bahagia dan sejahtera Melaksanakan dan loyal kepada Program KB secara menyeluruh.
6. Un-met Need * Makin banyak lembaga pelayanan KB * Angka un-met need turun 7. CPR * Peserta KB makin meningkat 8. BKB, BKR, BKL * Makin banyak lembaga/organisasi yang berpartisipasi menangani kelompok tersebut. * Kelompok keluarga tersebut dapat mengatasi bila terjadi masalah dan dapat memaksimalkan potensi keluarganya.
080da436652f5f4268e5af5a322e92ed.ppt