b2bdac429c3d1c5ab413e02e0d0cac3a.ppt
- Количество слайдов: 55
Organisasi, Manajemen dan Kepemimpinan
HUBUNGAN ORGANISASI, MANAJER DAN KEPEMIMPINAN Komunikasi Organisasi Manajemen Kepemimpinan
PENGERTIAN ORGANISASI Sekelompok orang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. • Wadah formal • Memiliki struktur • Memiliki landasan kerja • • Informal Tidak terstruktur Bersifat spontanitas Fleksibel anggota
Organisasi Mempunyai VISI Tujuan utama Pembentukan organisasi MISI Cara tahapan untuk mencapai visi
MANFAAT ORGANISASI 1. Dengan kerjasama dapat mencapai tujuan yang tidak dapat dilakukan secara perorangan. 2. Saling isi mengisi : Menambah pengetahuan. Menambah pengalaman. Menambah wawasan 3. Menimbulkan rasa persatuan, karena ada kepentingan bersama. 4. Mengembangkan kemampuan diri dan sekaligus memberdayakan orang lain/masyarakat.
MANAJEMEN Usaha mencapai tujuan. Melalui orang lain. Seni dan ilmu. Suatu proses. Suatu karya.
FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI Adalah input yang harus dimiliki oleh organisasi untuk diatur/dikelola dalam manajemen. Faktor-faktor produksi =sumber-sumber ekonomi Resourcess = input yaitu ; MAN SDM MONEY + MATERIAL MACHINE SDA METHOD + MARKET SDB INFORMATIONS (TEKNOLOGI+MONEY)
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN Forcasting Planning Organizing Actuating Directing Leading Motivating Staffing Budgetting Communicating Comanding Evaluating Controlling P O A C Plan Do control
ORGANISASI = WADAH MANAJEMEN = DAYA GERAK / DORONG KEPEMIMPINAN = MOTOR/DINAMO/OTAK INTI DARI MANAJEMEN
Mengapa Pemimpin Dibutuhkan? ? ? Karena banyak orang memerlukan figur pemimpin. Dalam beberapa situasi seorang pemimpin perlu tampil mewakili kelompoknya Sebagai tempat pengambil alihan resiko bila terjadi tekanan terhadap kelompoknya. Sebagai tempat untuk meletakkan kekuasaan.
DEFINISI KEPEMIMPINAN Kepemimpinan: Adalah perilaku individu yang mengarah aktifitas kelompok untuk mencapai sasaran bersama. (Hemphill & Coons. 1957). Adalah pengaruh tambahan yang melebihi dan berada diatas kebutuhan mekanis dalam mengarahkan organiasi secara rutin (D. Kat & Khan 1978). Adalah proses mempengaruhi aktifitas kelompok yang terorganisir untuk mencapai sasaran (Ranch & Bechling 1984). Adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi memotivasi dan membuat orang lain mempu memberikan kontribusinya demi efektivitas dan keberhasilan organisasi. (House et al 1999). Adalah proses memberikan tujuan / arahn yang berarti keusaha kolektif, yang menyebabkan adanya usaha yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan (Jacobs & Jaquen, 1990). Adalah proses untuk membuat orang memahami manfaat bekerjasma dengan orang lain, sehingga mereka pahami dan mau melakukannya (Drath & Polus 1994.
DEFINISI KEPEMIMPINAN Adalah Kemampuan mempengaruhi suatu kelompok kearah pencapaian tujuan (Robbin 1996). Sebagai perilaku individu yang menimbulkan struktur baru pada suatu interaksi dalam suatu sistem sosial dengan mengubah tujuan, konfigurasi, prosedur, input proses dan output sistem (Cat Well 1973). Adalah sesuati yang berbeda yang khusus dan jauh melebihi dari pada hanya ketrampilan manajemen saja. Adalah hubungan antara yang memimpin dengan yang dipimpin, dimana pemimpin lebih banyak mempengaruhi dari pada dipengaruhi sebagai suatu hubungan kekuasaan (Gerth & Malls 1953). Adalah suatu tindakan dimana pemimpin mengarahkan dan mengkoordinasikan altivitas kelompok (Fred Fiedler 1967).
Tiga implikasi kepemimpinan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan para anggota kelompok: 1. Kepemimpinan itu melibatkan orang lain baik itu bawahan maupun pengikut. 2. Kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok secara seimbang, karena anggota kelompok bukanlah tanpa daya. 3. Ada kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda guna mempengaruhi tingkah laku pengikutnya melalui berbagai cara.
Minthberg (1973) Menggambarkan kepemimpinan sebagai salah satu peran Manajerial. Ada 10 peran manajerial menurut Minthberg yaitu: 1. Peran performa pemimpin. Kewenangan formal sebagai kepala organisasi/manajeruntuk melakukan tugas simbolis (menghadiri undangan 2, menandatangani kontrak. 2. Peran sebagai pemimpin, manajer bertanggung jawab untuk mencapai tujuan. 3. Peran sebagai penghubung, manajer harus bisa menetapkan dan mempertahankan jaringan hubungan antar individu/kelompok diluar organisasi. 4. Peran sebagai pemantau. Memantau seluruh kegiatan organisasi untuk menganalisis masalah dan peluang. 5. Peran sebagai Desiminator. Membagi informasi kepada bawahan. 6. Peran sebagai juru bicara. , bagi pihak-pihak diluar organisasi. 7. Peran sebagai Wirausahawan. Manajer bertindak sebagai pemrakarsa dan perancang perubahan untuk memperbaiki situasi. 8. Peran sebagai orang yang menangani kekacauan atau gangguam. 9. Peran sebagai pengalokasi sumber daya. 10. Peran sebagai perunding (bertindak sebagai lobbylist)
Pemimpin Mempengaruhi Intervensi peristiwa eksternal untuk para anggota. Pilihan tujuan dan strategi yang ingin di capai Motivasi anggota untuk mencapai tujuan. Rasa saling percaya dan kerjasama Aktifitas kerja organisasi. Pengembangan kepercayaan dan ketrampilan anggota Pembelajaran dan pembagian pengetahuan baru untuk anggota. Pembuatan daftar dukungan dan kerjasama dari luar.
Pemimpin Formal Memiliki dasar legalitas yang diperoleh dari penunjukan pihak yang berwenang. Harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu. Mendapatkan dukungan dari organisasi formal ataupun atasannya. Memperoleh kompensasi. Kemungkinan mendapatkan peluang untuk promosi dan mutasi. Mendapatkan reward dan punishment Memiliki kekuasaan dan wewenang
Pemimpin Informal Sebagian tidak/belum memiliki acauan formal. Masa kepemimpinannya sangat tergantung pada pengakuan dari kelompok atau komunitasnya. Tidak di back up dari organisasi secara formal. Tidak mendapatkan kompensasi. Tidak memiliki atasan. Tidak ada promosi dan mutasi. Tidak ada reward dan punishment.
Beberapa Komponen Dalam Kepemimpinan 1. Adanya pemimpin dan orang lain yang dipimpin/pengikutnya. 2. Adanya upaya atau proses mempengaruhi dari pemimpin kepada orang lain melalui berbagai kekuatan. 3. Adanya tujuan akhir yang ingin dicapai bersama dengan adanya kepemimpinan itu. 4. Kepemimpinan bisa timbul dalam suatu organisasi atau tanpa adanya organisasi tertentu. 5. Pemimpin dapat diangkat secara formal atau di pilih oleh pengikutnya. 6. Kepemimpinan berada dalam situasi tertentu baik situasi pengikut maupun lingkungan eksternal.
PEMIMPIN DAN MANAJER SESEORANG BISA JADI PEMIMPIN TANPA HARUS JADI MANAJER PEMIMPIN 1. Tidak selalu dalam organisasi. 2. Bisa formal / informal. 3. Bisa ditunjuk atau diangkat oleh anggota/pengikut. 4. Pengaruh kepemimpinan karena kemampuan/kelebihan pribadi. 5. Berpikir luas dan jangka panjang. 6. Mempunyai kemampuan politik untuk menyelesaikan konflik. 7. Kekuasaan pemimpin lebih luas. 8. Fungsi kepemimpinan lebih luas. 9. Menghargai fleksibilitas, inovasi dan adaptasi. 10. Adalah orang yang melakukan hal-hal yang benar. MANAJER 1. Selalu dalam organisasi. 2. Formal. 3. Selalu di tunjuk dengan SK. 4. Pengaruhnya karena otoritas formal. 5. Berpikir relatif untuk jangka pendek karena tugas dan tanggung jawab. 6. Penyelesaian konflik dengan pendekatan legal/formal. 7. Kekuasaan di batasi wewenang dan tanggung jawab. Tanggung jwb dalam pemanfaatan faktor-faktor produksi yg dimiliki. 8. Fungsi –fungsi manajer melaksanakan Planning, Organizing, Actuating, dan controlling (POAC). 9. Menghargai stabilitas keteraturan dan efisiensi. . 10. Memperhatikan bagaimana sesuati di selesaikan dan mereka berusaha utk membuat org dapat melakukan dengan baik. SEHARUSNYA MANAJER ITU JUGA LEADER
EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN Sulit di ukur karena terdapat alternatif ukuran efektifitas, dan tidak jelas ukuran mana yang paling relevan. Efektivitas kepemimpinan dapat diukur: 1. Seberapa jauh organisasi berhasil mencapai sasarannya. Marjin keuntungan. Peningkatan penjualan Target penjualan Produktivitas Biaya-biaya perunit pengeluaran. 2. Sikap rasa pengikut terhadap pemimpin Seberapa baik pemimpin dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengikutnya? Apakah pengikut menyukai…menghormati…mengagumi pemimpinnya ? Apakah para pengikut merasa puas? 3. Kontribusi pemimpin pada kualitas proses kelompok yang dirasakan oleh pengikut dan pengamat dari luar. Kerjasama anggota. Motivasi anggota. Penyelesaian masalah Bagaimana konflik dan penyelesaiannya LTO dan absensi karyawan. Kesiapan menghadapi perubahan dan krisisi. Apakah ada perbaikan dan peningkatan ketrampilan.
Variabel-Variabel Kunci dalam Teori Kepemimpinan Ada 3 jenis variabel yang relevan untuk memahami efektivitas kepemimpinan: 1. Karakteristik Pemimpin: ü Ciri |(Motivasi, kepribadian, nilai) ü Keyakinan dan optimis. ü Perilaku. ü Integritas dan keahlian. ü Taktik pengaruh. ü Sifat pengikut.
2. Karakteristik pengikut: Ciri (kebutuhan, nilai, konsep pribadi). Keyakinan dan optimisme. Ketrampilan dan keahlian. Sifat dari kepemimpinan. Kepercayaan kepada pemimpinnya. Komitmen dan upaya tegas. Kepuasan terhadap pemimpin dan pekerjaan.
3. Karakteristik Situasi; Jenis unit organisasi. Besarnya unit organisasi. Posisi kekuasaan dan wewenang. Struktur dan komitmen tugas. Saling ketergantungan tugas. Keadaan lingkungan yang tidak menentu. Ketergantungan eksternal.
Transisi dalam Teori Kepemimpinan Muncul istilah Leader Tahun 1300. sedangkan Leadership di kenal Tahun 1700. Dalam perkembangannya ada 3 pendekatan yang membuat pemimpin itu efektif. Tahun 1940 : Pendekatan berdasarkan sifat-sifat dan kepribadian umumnya yang dimiliki seorang pemimpin. Tahun 1940 -1960 : Pendekatan berdasarkan tingkah laku pemimpin. Tahun 1960 – 1970 : Pendekatan situasional/kemungkinan situasi tertentu. Tahun 1970 – 2000/sekarang: Pendekatan kembali pada sifat atau ciri suatu presfektif berbeda, yaitu mencoba mengidentifikasi seperangkat ciri-ciri kepemimpinan yang menjadi acuan orang lain, di dasarkan kemampuan lebih dari seorang pemimpin di bandingkan dengan orang lain.
Teori Sifat/Strait Model. Ralph Stog Dill (1992). Perbedaan intelegensia antara pemimpin dan pengikut yang ekstrim akan menimbulkan gangguan. II. Teori Kepemimpinan Perilaku (Behavioural Model). Studi dari University of Michigan. Studi dari Ohio State University. III. Teori Kepemimpinan Situasional (Contigensi Model). Model Kontigensi-Fidler. Model Partisipasi-Vroom & Yetton. Path Gool Model – Robert. J. House. Pendekatan hubungan berpasangan vertikal. IV. Teori Atribusi Kepemimpinan karismatik. Kepemimpinan Transaksional. Kepemimpinan Transformasional. Kepemimpinan Visioner. I.
Menurut Hellriegel & Slochum: Pendekatan dasar kepemimpinan dapat di kelompokkan dalam 3 model: 1. traits model. 2. Behavioural model. 3. Contigensi model. 1. traits Model/Model sifat. Asumsi: bahwa kesuksesan pemimpin ditentukan/dipengaruhi kondisi fisik & karakteristik personal. Sifat Kepemimpinan (leader traits)-karakteristik yang membedakan antara leader & bukan leader. Dapat digunakan sebagai dasar untuk memilih orang yang tepat untuk menduduki posisi formal. Tidak mungkin mengidentifikasi kumpulan sifat yang dapat membedakan seorang pemimpin dan bukan pemimpin.
Sifat-sifat pokok pemimpin dapat ditinjau dari: Kondisi fisik : tegap, kuat, tinggi. Kepribadian : adaptif, agresif, emosional, kooperatif Latar Belakang : pendidikan, tingkat sosial. Karakteristik yang berhubungan dengan tugas: bertanggung jawab, berinisiatif, dinamis. Kelemahan Teori Sifat. Keberhasilan seorang leader bukan hanya ditentukan oleh sifat-sifatnya tetapi juga oleh kemampuan untuk beriteraksi dengan kelompoknya dan mampu membaca situasi.
6 Macam sifat yang membedakan Pemimpin dan bukan pemimpin; 1. Ambisi dan energik. 2. Keinginan untuk memimpin. 3. Kejujuran dan integrasi. 4. Rasa percaya diri. 5. Intelegensi. 6. Pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan.
Model Perilaku/Behavioral Theory Model ini membahas suatu cara untuk identifikasi pemimpin yang efektif melalui teori perilaku pemimpin. Pendekatan perilaku kepemimpinan dapat dilihat dari 2 aspek: 1. Menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam kelompoknya, pemberian tugas, pendelegasian & pemecah masalah. 2. Perilaku kepemimpinan memusatkan gaya kepemimpinan dalam hubungannya dengan bawahan Berorientasi tugas. Beriorientasi hubungan kerja. Berorientasi hasil yang efektif.
Didasarkan pada perilaku pimpinan dalam mengarahkan bawahan, ada 3 gaya kepemimpinan: Otoriter. Pemimpin mendikte pelaksanaan tugas& kerja. Segala keputusan di tangan pimpinan. Demokrasi. Melibatkan bawahan dalam mengambil keputusan, menggunakan umpan balik bawahan. Laissez-Faire. Memberikan kebebasan penuh kepada bawahan untuk mengambil keputusan.
Tiga Tipe/Gaya Kepemimpinan OTORITER. 1. Semua determinasi policy dilakukan oleh pemimpin. 2. Teknik-teknik dari langkah-langkah aktivitas ditentukan oleh pejabat satu persatu, hingga langkah mendatang senantiasa tidak pasti. 3. Pemimpin biasanya mendikte tugas pekerjaan khusus & teman sekerja setiap anggota. 4. Dominator cenderung bersikap pribadi dalam pujian dan kritik pekerjaan setiap anggota. Dia tidak turut serta dalam partisipasi kelompok secara aktif kecuali apabila dia memberikan demonstrasi.
DEMOKRASI 1. Semua policies merupakan bahasan kelompok dan keputusan kelompok yang dirangsang dan dibantu oleh pemimpin. 2. Perspektif aktivitas dicapai selama diskusi berlangsung dilukiskan langkah-langkah umum kearah tujuan kelompok dan apabila diperlukan nasehat teknis, maka pemimpin menyarankan dua atau lebih banyak prosedur 2 alternatif yang dapat dipilih. 3. Para anggota bebas untuk bekerja dengan siapa yang mereka kehendaki dan pembagian tugas terserah pada kelompok. 4. Pemimpin bersifat objektif dalam pujian dan kritiknya dan dia berusaha untuk menjadi anggota kelompok secara mental tanpa terlampau banyak melakukan pekerjaan tersebut.
KENDALI BEBAS (LAISSZEZ-FAIRE) 1. Kebebasan lengkap untuk keputusan kelompok atau individual dengan minimum partisipasi pemimpin. 2. Macam-macam bahan disediakan oleh pemimpin dengan jelas mengatakan bahwa ia akan menyediakan keterangan apabila ada permintaan, dia tidak ikut mengambil bagian dalam diskusi kelompok. 3. Pemimpin tidak berpartisipasi sama sekali. 4. Ia tidak berusaha sama sekali untuk menilai atau mengatur kejadian-kejadian.
Studi dari University of Michigan (Behavioural Model) Hasil penelitiannya mengidentifikasi dua gaya kepemimpinan. a. Job Centered. Pemimpin yang berorientasi pada tugas. Pemimpin ini mengandalkan kekuatan paksaan, imbalan dan hukuman untuk mempengaruhi sifat-sifat dan prestasi pengikutnya. b. Employee-Centered. Orientasi pada karyawan, mendelegasikan pengambilan keputusan pada bawahan. Memuaskan kebutuhan karyawan, membantu kemajuan prestasi karyawan.
Studi Ohio State University (Behavioural Model) Hasil penelitian Fleishman dkk, menghasilkan teori dua faktor kepemimpinan membentuk struktur dan konsiderasi: a. Membentuk Struktur. Pemimpin mengorganisir karyawan membangun hubungan dalam kelompok, saluran komunikasi jelas, cenderung membentuk struktur yang tinggi dan berorientasi pada tujuan. b. Konsiderasi Perilaku yang menunjukkan persahabatan saling percaya, menghargai, kehangatan antara pemimpin dan bawahan, yang penting komitmen yang terbuka dan partisipasi.
Teori Kontingensi - Fiedler Gaya kepemimpinan akan efektif kalau gaya tersebut digunakan pada situasi yang tepat. Fiedler mengelompokkan gaya kepemimpinan: 1. Yang berorientasi pada orang (hubungan) atara pimpinan dan karyawan sebagi teman sekerja pemimpin akan aktif dalam melaksanakan tugasnya bila mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan bawahan. 2. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas, dalam hal ini pimpinan akan puas bila mampu menyelesaikan tugas-tugasnya. Pimpinan model ini mengabaikan human relation. Kerja keras dan percaya penuh.
Fiedler mengidentifikasi faktor-faktor yang ada dalam situasi kerja yang dapat membantu pimpinan dalam menetapkan gaya kepemimpinannya secara efektif. Faktor-faktor tersebut adalah: a. Hubungan anggota dengan pemimpin. b. Struktur tugas. c. Kuasa dalam posisinya sebagai pemimpin.
Findings Of The Fiedler Model Good Performance Task Oriented Relationship Oriented Poor Favorable Category I Leader-Member Relations Good Task Structure High Position Power Strong II Moderate III IV V VI Good High Low Unfavorable VIII Poor High Poor Low Weak Strong Weak 17 -38
Kepemimpinan Situasional Diajukan oleh Blanchard & Hersey Pengertian Kepemimpinan Situasional : Merupakan cara seseorang pemimpin dalam aktivitasnya untuk mempengaruhi bawahan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi baik lingkungan maupun bawahannya yang mungkin tidak sesuai dengan tipe pemimpin TSB. Terdapat 4 gaya (S 1, S 2, S 3, S 4)
4 Gaya Kepemimpinan Situasional Gaya pertama : Pemimpin sebagai Pengarah (S 1=Style 1) Gaya ini dideskripsikan sebagai seorang pemimpin yang senang mengambil keputusan yang jelas dan mengawasinya secara ketat, serta memeberikan penilaian kepada mereka yang tidak melaksanakannya sesuai dengan yang diharapkannya
Kekuatan : Ada kejelasan tentang apa yang diinginkan, kapan keinginan itu harus dilaksanakan, dan bagaimana caranya. Kelemahan : Pemimpin selalu mendominasi semua persoalan sehingga ide/gagasan bawahan tidak dapat berkembang, dan timbulnya unsur ketergantungan yang tinggi pada pemimpin.
Gaya Kedua : Pemimpin sebagai Pemecah Masalah Gaya ini dideskripsikan sebagai seorang pemimpin yang mau melibatkan bawahan dalam pembuatan suatu keputusan Kekuatan : Ada keterlibatan bawahan dalam memecahkan suatu masalah sehingga mengurangi unsur ketergantungan kepada pemimpin. Keputusan yang dibuat akan lebih mewakili tim/kelompok unit kerja dari pada pribadi Kelemahan : Tidak tercapainya effisiensi yang tinggi dalam proses pengambilan keputusan
Gaya Ketiga : Pemimpin sebagi Pembangunan Gaya ini dideskripsikan sebagai seorang pemimpin yang mau memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk dapat berkembang dan bertanggung jawab, serta memberikan dukungan yang sepenuhnya mengenai apa yang diperlukan bawahannya.
Kekuatan : Adanya kemauan yang tinggi dari pemimpin untuk menciptakan suasana yang menyenangkan, sehingga bawahan senang dalam hal memberikan / menyampaikan masalah maupun hal-hal yang tidak dpat mereka putuskan, serta dapat mengembangkan dirinya Kelemahan : Memerlukan waktu yang lebih banyak dalam proses pengambilan keputusan maupun diskusi
Gaya Ke 4 : Pemimpin sebagai Pendelegasi Gaya ini dideskripsikan sebagai seorang pemimpin yang banyak memberikan kesempatan kepada mereka untuk memutus persoalan Kekuatan : Terciptanya sikap memiliki dari bawahan atas semua tugas yang diberikan, Pemimpin lebih santai dan banyak mempunyai waktu untuk memikirkan hal-hal yang lebih memerlukan perhatiannya Kelemahan: Sulit untuk melibatkan pemimpin, pemimpin cenderung akan mengembalikan persoalan kepada bawahan msekipun hat tersebut sebenarnya merupakan tugas pimpinan
Empat Jendela Gaya Kepemimpinan Dukungan Tinggi Pengarahan rendah S 3 S 4 Dukungan Rendah Pengarahan Rendah Dukungan Tinggi Pengarahan Tinggi S 2 S 1 Pengarahan Tinggi Dukungan Rendah
Ringkasan Strategi Jendela Gaya Kepemimpinan 1. 2. 3. Mendukung pengikut dalam memenuhi tanggung jawabnya melalui bantuan dalam pemecahan masalah Mengajukan pertanyaan 2 yang membantu dalam menganalisis dan mengatasi masalah Memberikan dorongan kepada orang lain untuk mencari atau menerima dukungan S 3 Melibatkan orang lain dalam tanggung jawab pemimpinan membuat keputusan berdasarkan masukan dari mereka Mencari informasi untuk menganalisis dan mengatasi masalah Memberikan penghargaan kepada orang untuk kontribusi mereka dalam pemecahan masalah 1. 2. 3. S 2 S 1 S 4 1. Memberikan orang lain tanggung jawab dan membiarkan mereka untuk mengambil keputusan sendiri. 2. Memelihara Komunikasi secara terbatas melalui pertemuan singkat. 3. Memberikan penghargaan kepada orang lain untuk penerimaannya atas tanggung jawab yang diberikan 1. 2. 3. Mengambil keputusan sendiri tanpa masukan dari yang lain Memberikan informasi mengenal apa yang harus dilakukan. Bagaimana melakukannya dan mengapa harus dilakukan. Memberikan penghargaan kepada orang lain untuk kesediaannya mengikuti arahan.
Mengenal bawahan Jendela Potensi Bawahan (Potential Windows) Keakuratan Maturity (Kedewasaan Potensi Bawahan = Ability + Motivation
Mengenal Bawahan Ability (Kemampuan) : • Teknis (pendidikan, pelatihan, dan pengalaman). • Interpersonal : mengembangkan hubungan efektif • Penguasaan bidang pekerjaan dan kebutuhan. • Kekuasaan dalam organisasi (memahami organisasi, membangun net work, dan komunikatif Motivation (Motivasi) : • Minat / antusias terhadap pekerjaan • Percaya diri dalam mengahadapi tantangan • Keinginan untuk memikulo tanggung jawab • Penyesuaian dengan tujuan organisasi
Penerapan gaya Kepemimpinan sesuai Potensi Bawahan Jendela Potensi Bawahan (Potensial Windows 2 1 0 A 2 M 2 P 4 M 1 A 1 M 0 A 1 A 0 M 2 A 2 M 0 M 2 M 1 P 3 P 2 P 1 A 0 M 0 P 0
Penerapan gaya Kepemimpinan sesuai potensi bawahan Gaya Kepemimpinan dan Potensi Bawahan Pembangunan Pemecah Masalah Manajemen SDM Ø Pelatihan Ø Penugasan Kembali S 3 • Tugas S 2 S 4 Pendelegasi P 4 P 3 • Orang S 1 Ø Seleksi Pengarahan P 2 P 1 P 0
Penerapan Gaya Kepemimpinan Sesuai Potensi Bawahan PRESTASI / HASIL KERJA Keterangan : Menghilangkan Ketidak sesuaian Potensi – Harapan melalui Pemilihan Gaya Kepemimpinan yang sesuai
15 SIFAT yang Membuat Pemimpin disukai Ikhlas Pemimpin yang ikhlas dekat dihati orang. Ia mendasari kepemimpinan dengan rasa cinta sebagai ibadah. Ia ikhlas tidak meminta pujian, tidak dendam, tegar, melayani semua orang 2. Amanah & Tanggung Jawab Hak-hak semua anggota ditunaikan dengan baik 3. Teguh Pendirian Berpegang pada norma agama & hukum kemasyarakatan bekerja secara profesional 4. Sabar Bisa menangani setiap permasalahan secara rasional & menahan emosi 1.
5. 6. 7. 8. 9. 10. Tidak Sombong Tidak tabu terhadap kritik, tidak gila hormat dan pujian Berkata benar, Jujur & tidak Bohong Cinta Ilmu Selalu menambah keterampilan dan pengetahuan Mahir Berkomunikasi Cara menghukum / mengkritik nada bicara, memuji harus bisa disampaikan dengan baik Tepati janji Agar memperoleh kepercayaan Berhati – hati Dalam memmbuat keputusan, bertindak & berbicara. Berdasarkan norma & pemikiran yang jelas
11. Mengutamakan kepentingan bersama, memperhatikan kepentingan orang lain / bawahan 12. Memahami Dinamika zaman, mengikuti perkembangan politik ekonomi, teknologi, sosial. Dsb 13. Berwawasan jauh 14. Anti korupsi, menghindari tindakan mengambil hak orang lain / hak umum 15. Kuat sisi spiritualnya.
b2bdac429c3d1c5ab413e02e0d0cac3a.ppt