
FILE_3217713541059.pptx
- Количество слайдов: 31
ORALITY & LITERACY Perkembangan Teknologi Komunikasi (Pertemuan 2)
TRADISI LISAN DI INDONESIA
PENGERTIAN • Tradisi lisan adalah kesaksian lisan yang disampaikan secara verbal dari satu generasi ke generasi berikutnya (Jan Vansina, 1985). • Komunikasi secara lisan akan menghasilkan sebuah tradisi yang cukup mengandalkan mulut dan telinga. • Tradisi lisan dapat juga menggunakan simbol-simbol yang unik. • Tradisi lisan banyak terdapat di masyarakat lokal. • Aspek-aspek yang terkandung dalam tradisi lisan: sejarah, nilai-nilai moral, keagamaan, adat istiadat, peribahasa,
Tradisi lisan identik dengan faktor: 1. Pengisi waktu luang. 2. Penyalur sikap dan pandangan. 3. Refleksi angan-angan kelompok. 4. Sebagai wasiat bagi generasi selanjutnya 5. Bekal hidup karena dari alamnya terdapat aturan-aturan sosial sebagai pedoman hidup.
FUNGSI TRADISI LISAN (BASCOM, 1965) 1. Sebagai sistem proyeksi, yaitu sebagai pencerminan angan-angan suatu masyarakat yang kolektif 2. Sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan, 3. Sebagai alat pendidik anak, 4. Sebagai alat pemaksa/pengawas agar norma sosial dapat dipatuhi.
CIRI-CIRI TRADISI LISAN 1. Pesan-pesan disampaikan secara lisan (ucapan, nyanyian maupun musik). 2. Tradisi lisan berasal dari generasi sebelumnya.
JENIS-JENIS TRADISI LISAN 1. Petuah mempunyai makna tertentu, disampaikan secara berulang-ulang, berupa nasihat-nasihat. 2. Kisah perorangan/kelompok: kisah kejadian disekitar kehidupan kelompok. Biasanya ada unsur magis religius sebagaimana mereka percaya. 3. Cerita kepahlawanan: biasanya berpusat pada tokoh-tokoh tertentu. 4. Dongeng: tidak mempunyai fakta yang nyata//tidak hanya menghibur tapi ada juga petuah, biasanya disampaikan kepada keluarga yang belum bisa baca tulis.
FOLKLORE • Folk: manusia (sekelompok orang) yang mempunyai kesamaan fisik, sosial dan kebudayaan, hingga mereka dapat dibedakan dari kelompok yang lain. • Lore merujuk pada tradisi folk itu sendiri. • Folklore secara umum mencakup aspek material, spiritual dan verbal dari suatu kebudayaan yang ditransmisikan/diwariskan secara oral (melalui pengamatan/peniruan).
JENIS FOLKLORE (JAN HAROLD BRUNVAND, 1. Foklor Lisan: Foklor yang bentuknya lisan. 1968) 1. Bahasa rakyat (logat/julukan/pangkal tradisional (gelar kebangsawan). 2. Ungkapan tradisional (pepatah dan peribahasa). 3. Puisi rakyat (pantun, gurindam, syair). 4. Prosa rakyat (mite, legenda dan dongeng) 5. Nyanyian rakyat, da teka-teki 2. Foklor Sebagian Lisan: Campuran antara unsur lisan dan bukan lisan. Contoh: Kepercayaan rakyat, permainan rakyat, tari rakyat, upacara adat, adat istiadat.
3. Foklor Bukan Lisan: Bentuknya tidak lisan, walau cara pembuatannya diajarkan secara lisan, foklor ini terbagi menjadi 2 yaitu: 1. Material : arsitektur rakyat, kerajinan tangan rakyat, pakaian, obat-obatan tradisional, makanan dan minuman rakyat. 2. Bukan material: gerak isyarat tradisional dan bunyi isyarat untuk komunikasi rakyat. Contoh: bunyi kentongan (tanda bunyi) atau musik rakyat.
ASPEK TRADISI LISAN (ENDRASWARA, 2005) 1. Tradisi lisan sebagai produk Merupakan pesan lisan yang didasarkan pada generasi sebelumnya. 2. Tradisi lisan sebagai proses Merupakan proses pewarisan pesan melalui mulut ke mulut sepanjang waktu.
SIFAT TRADISI LISAN 1. Tidak dapat diandalkan, tradisi lisan cenderung berubah-ubah/ rentan perubahan 2. Berisi kebenaran terbatas : hanya memuat kebenaran internal masyarakat tersebut, tidak universal 3. Memuat aspek historis masa lalu. Jika ada kesaksian seseorang secara lisan tentang suatu peristiwa, lalu diteruskan pada orang lain secara lisan, hingga menyebar kemana saja.
KATEGORI TRADISI LISAN (DANANDJAJA, 1984) Mite (myth): Prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi serta dianggap suci oleh penganutnya. Ditokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa. Contoh: Kisah Jaka Tarub ada Dewi Nawang Wulan (Bidadari Cantik) dan Jaka Tarub (Manusia Biasa). Contoh di Jepang, Kaisar Jepang yang adil keturunan dewa matahari yang bernama Amaterasu Omikami.
Legenda Prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Ditokohi oleh manusia, walau kadang-kadang mempunyai sifatnya luar biasa. Contoh: Terjadinya Gunung Tangkuban Perahu, Malin Kundang
Dongeng Prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi. Tidak terikat oleh waktu dan tempat Contoh: Si Kancil Si kancil dikenal sebagai hewan cerdik, pintar tapi di Sumatera Selatan hewan ini dinilai sangat bodoh. Ada kisah ketika terjepit kondisinya, si kancil menyembunyikan kepalanya ke kubangan, tapi leher dan badannya dapat dilihat manusia dan binatang buas.
PERKEMBANGAN TRADISI LISAN DI INDONESIA • Tradisi Lisan Murni (Lisan Primer) yang hanya mengandalkan yang benar-benar lisan. Masalah: sering diubah untuk tuntutan pasar • Tradisi Lisan Sekunder: tradisi lisan yang telah dimodifikasi dengan tulisan dan elektronik.
FILE_3217713541059.pptx