95b52a689695a97bbe4e04e946f43614.ppt
- Количество слайдов: 32
METODE KALIBRASI TIMBANGAN ANALITIK ELEKTRONIK
q Metode Kalibrasi Timbangan Analitik Elektronik 1. Ruang Lingkup Metode ini digunakan untuk melaksanakan kalibrasi timbangan analitik elektronik dgn rentang ukur/kapasitas sampaidengan 200 gram. Metode ini juga digunakan untuk pemeriksaan bulanan dan enam bulanan sesuai butir 5. 1 dan 5. 2
2. Standar Metode v The Calibration of Balances, David B. Prowse, CSIRO, Australia, 1995, butir 6 v Technical Note 13 NATA, Australia, Agustus, 1994. 3. Peralatan v Massa (anak timbangan), yg sudah dikalibrasi beserta sertifikat. v Pinset yg ujungya plastik.
Termometer dgn resolusi 1˚C v Tissue halus v 4. Persiapan v Catat semua spesifikasi timbangan pada lembar kerja v Periksa bahwa timbangan bekerja baik v Letakkan timbangan pada tempat yg kokoh dan rata (level) v Bersihkan dudukan timbangan dari debu v Hidupkan timbangan selama ± 30 menit untuk pemanasan v Buat beberapa percobaan pengukuran
5. Prosedur v Pemeriksaan Skala 1. Pilih massa yg mendekati “Calibration Mode” 2. Nol kan timbangan, catat pembacaan pada kolom 3 sebagai z 1. 3. Timbang massa standar (M) dan catat pada kolom 3 sbg m 1. 4. Sentuh “pan” diamkan ± 30 detik dan catat pada kolom 3 sbg m 2. 5. Ambil massa dan tunggu sampai nol, lalu catat pada kolom 3 sbg z 2
6. Hitung rata-rata dari z’ dan m’ lalu catat hasilnya pada kolom 4 7. Hitung koreksi C dgn rumus: C = M – (m’ – z’) dan catat pada kolom 5 8. Jika koreksi lebih besar dari 3σ, dimana σ adalah standar deviasi dari kemampuan baca sebelumnya diketahui maka timbangan perlu disetel 9. Setelah timbangan disetel maka ulangi butir 1 sampai 8.
10. Hitung ketidakpastian dari kemampuan baca timbangan yang didapat dari resolusi timbangan UR = Resolusi/2 √ 3 Kemampuan Baca Kembali Lakukan untuk dua posisi yaitu setengah kapasitas dan kapasitas penuh dari Timbangan. 1. Nol kan timbangan catat pada kolom 1 sbg z 1 v
2. Timbang massa standar (M) yg mendekati setengah kapasitas dan catat pembacaan pada kolom 2 sbg m 1. 3. Ambil massa, tunggu sampai stabil dan catat kolom 1 berikutnya z 1. 4. Ulangi butir 1 sampai dengan 3 sampai 10 kali pembacaan 5. Hitung perbedaan (r 1) dgn rumus ri = mi – zi, kapasitas setengah/penuh dan catat pada kolom 3
6. Hitung standar deviasi dari perbedaan dgn rumus : σ =√Σ(ri – r’) n– 1 dimana : ri = perbedaan ke-1…. . , n r’ = rata-rata perbedaan n = jumlah pembacaan = 10 Catat pada baris 11 7. Tentukan dan catat perbedaan maksimum berturut-turut dan catat pada baris 12 dgn cara mengurangkan dari pembacaan satu thd berikutnya.
8. Ulangi butir 1 sampai dengan 7 untuk kapasitas penuh 9. Catat standar deviasi maksimum pada baris 13. Catatan: Gunakan standar deviasi terbesar untuk perhitungan ketidakpastian. 10. Hitung ketidakpastian standar, Ut ; Ut = σmaks/√n dimana : σmaks = standar deviasi maksimum pada butir 9 n = jumlah pembacaan = 10 Catat hasilnya pada baris 14
v 1. 2. 3. 4. 5. Penyimpangan Nilai Nominal Pilih 10 titik pada daerah kapasitas timbangan dgn pembagian teratur. Nol kan timbangan dan catat pada kolom 5 sbg z 1. Timbang Massa Standar yang sesuai pada penimbangan pertama dan catat pada kolom 5 sbg m 1. Sentuh Pan, tunggu ± 30 detik kemudian catat pada skala 5 sbg m 1’. Ambil Massa Standar, tunggu sampai stabil dan catat pada kolom 5 sbg z 2. Jangan me-nolkan timbangan.
6. Hitung rata-rata pembacaan nol dan catat pada kolom 6 sbg z 1’. 7. Hitung rata-rata pembacaan massa pada timbangan dan catat pada kolom 6 sbg m 1’. 8. Hitung perbedaan ri = mi’ – zi’ dan catat pada kolom 7 sbg ri. 9. Hitung koreksi dgn rumus C = M – ri dan catat pada kolom 8 sbg C 1. 10. Ulangi butir 2 sampai dengan 9 utk titik lainnya sampai 100% kapasitas timbangan
11. Pilih nilai koreksi maksimum sbg Q. 12. Jumlahkan ketidakpastian dari Massa Standar yg digunakan, catat pada kolom 3 13. Hitung ketidakpastian Massa Standar UMc = √Σ(UMi)² 2 Pengaruh Pembebanan Di Tengah 1. Lakukan pada penimbangan kira-kira 1/3 dari kapasitas maksimum timbangan, jika dispesifikasikan pabrik pembuat maka lakukan sesuai dgn pabrik pembuat. v
2. Catat ukuran dan bentuk “Pan”. 3. Letakkan massa standar ditengah-tengah “pan”, timbangan di “Tare” dan catat pembacaan pada kolom 2. 4. Pindahkan massa ke depan, belakang, kiri, dan kanan pada daerah garis Pan dan catat pembacaannya pada kolom 2. 5. Hitung perbedaan maksimum dgn cara mengurangkan hasil terbesar dgn hasil terkecil. Jika massa lebih dari 500 g maka gunakan piringan non magnetik dgn diameter yg sesuai dgn besarnya diameter massa.
Batas Unjuk Kerja Timbangan Hitung dengan rumus sbb: F = 2σmaks + Q Dimana : σmaks = Standar deviasi maksimum pada kemampuan baca kembali, Q = Nilai koreksi maksimum dari penyimpangan nilai nominal v Ketidakpastian Penimbangan Hitung dengan rumus sbb : U 95 = ± k. Uc = ± 2. √(UR)² + (Ut)² + (UM)² v
Dimana : UR =Ketidakpastian standar dari kemampuan baca (resolusi) timbangan Ut = Ketidakpastian standar dari kemampuan baca kembali timbangan UM = Ketidakpastian dari massa standar 6. Formulir v Lembar kerja yg digunakan No. QF. LKTAE v Sertifikat kalibrasi yg digunakan No. QF. SKTAE
q Metode Kalibrasi Timbangan Analitik Mekanik Pan Tunggal Ruang Lingkup Metode ini digunakan untuk melaksanakan kalibrasi timbangan Analitik Mekanik Pan Tunggal dgn rentang ukur/kapastias sampai dgn 200 gram. Metode ini juga digunakan utk pemeriksaan bulanan dan enam bulanan dgn pelaksanaan sesuai butir 5. 1 dan 5. 2. Ø
Standar Metode 1. The Calibration of Balances, David B. Prowse, CSIRO Australia 1995 butir 5. 9 2. Technical Note 13, Nata Australia, Agustus 1994. Ø Peralatan 1. Anak timbangan yg sudah dikalibrasi dan sertifikat 2. Pinset yg ujungnya plastik 3. Termometer dgn resolusi 1˚C 4. Tissue halus Ø
Persiapan 1. Rekam semua spesifikasi timbangan pada lembar kerja 2. Periksa bahwa timbangan bekerja baik 3. Letakkan timbangan pada tempat yg kokoh dan rata 4. Bersihkan tempat penimbangan dari debu 5. Hidupkan timbangan selama ± 30 menit utk pemanasan 6. Buat beberapa percobaan pengukuran Ø
Prosedur Pemeriksaan Nilai Skala 1. Pilih Anak Timbangan yang mendekati dgn skala penuh optik 2. Nol kan timbangan, catat pembacaan pada kolom 3 sbg z 1. 3. Timbang Massa Standar (M) dan catat pada kolom 3 sbg m 1. 4. Off kan timbangan dan on kan kembali timbangan catat pembacaan pada kolom 3 sbg m 2. Off kan kembali timbangan. 5. Ambil anak timbangan dan on kan kembali timbangan. Catat pembacaan nol akhir sbg z 2 Ø
6. Hitung rata-rata m dan z dan catat pada kolom 4. 7. Hitung perbedaan dari m’ – z’ dan catat pada kolom 5. 8. Hitung koreksi C dgn rumus : C = M – (m’ – z’) 9. Jika koreksi lebih besar dari 3σ, dimana σ adalah standar deviasi dari kemampuan baca kembali yg ditentukan sebelumnya, maka timbangan perlu disetel. 10. Setelah timbangan disetel maka ulangi butir 1 sampai 8.
Kemampuan Baca Kembali Lakukan untuk tiga posisi yaitu 1/10 dari kapasitas optik, setengah kapasitas optik, kapasitas penuh dan skala optik penuh 1. Nol kan timbangan catat pada kolom 1 sbg zo. 2. Off kan timbangan dan masukkan massa standar (M) yg mendekati 1/10 dari kapasitas optik dgn meng-on-kan kembali dan catat pada pembacaan pada kolom 2 sbg m 1. 3. Off kan timbangan ambil massa standar dan on kan kembali catat pada kolom 1 berikutnya sbg z 2.
4. Ulangi butir 1 sampai dengan 3 sampai 10 kali pembacaan. 5. Hitung perbedaan (ri) dgn rumus ri = mi – zi dan catat pada kolom 3. 6. Hitung standar deviasidari perbedan kolom 11 dgn rumus : σ =√Σ(ri – r’) n -1 7. Tentukan dan catat perbedaan maksimum berturut-turut dan catat pada kolom 12. 8. Ulangi butir 1 sampai dengan 7 utk kapasitas setengah dan setengah kapasitas optik dan kapasitas penuh dan skala kapasitas optik.
9. Catat standar deviasi maksimum dan gunakan standar deviasi terbesar utk perhitungan ketidakpastian. 10. Hitung ketidakpastian standar: Ut = σmaks/√n Dimana : σmaks = standar deviasi maksimum pada butir 9 n= jumlah pengukuran = 10
Keseragaman Skala Optik 1. Pilih 5 titik dgn interval yg sama pada skala optik. 2. Nol kan timbangan dan catat pada kolom 5 3. Gunakan Massa Standar sama titik pilhan pertama dan catat pembacaan pada kolom 5. 4. Off kan dan on kan, catat pada pembacaa nol di kolom 5 5. Pindahkan Massa Standar, catat pembacaan nol di kolom 5. Tidak boleh me-nol-kan kembali.
6. Rata-rata dari dua pembacaan nol sebelum dan sesudah penggunaan Massa Standar dan dua pembacaan Massa Standar yg digunakan dan kurangkan terhadap anak timbangan yg terukur. Catat kolom 6 dan 7. 7. Kurangi Massa Standar yg diukur dari nilai kalibrasi untuk menentukan koreksi, catat di kolom 8. 8. Ulangi butir 3 dan 7 utk setiap lima titik yg dipilih. 9. Hitung koreksi C pada keseragaman skala optik dgn cara mengurangkan dari nilai massa dgn hasil perbedaan catat di kolom 8.
10. Tentukan Q, nilai maksimum koreksi dan catat 11. Hitung ketidakpastian UR, dari readability timbangan di dapat dari : UR = Resolusi optik/2 √ 3 Kalibrasi dari Massa Terpasang Pada Timbangan (Kalibrasi dari masing-masing dial setting) Hal ini pengukuran koreksi utk setiap dial setting dgn standar massa yang cocok dari standar massa yg di kalibrasi. Meode ini dijelaskan sbb:
1. Atur posisi nol semua dial setting pada timbangan catat z 1 pada kolom 5. 2. Atur satuan dial pada posisi 0, 9 yg diuji, timbang massa standar yg dikalibrasi sesuai sertifkat kalibrasi massa standar, catat sebagai m 1 di kolom 5. 3. Off kan dan on kan timbangan, catat sbg m 2 di kolom 5. 4. Kembalikan dial ke nol, ambil massa dari timbangan dan catat nol, z 2 di kolom 5, tidak boleh meng-nol-kan utk pengujian berikutnya. 5. Ulangi butir 2 sampai 4 semua dial 9, 9; 99, 9 dan seterusnya dial setting timbangan
6. Rata-rata dari dua pembacaan nol sebelum dan sesudah penggunaan massa dua pencatatan, catat dikolom 6 dan kurangkan rata-rata pembacaan dgn rata-rata nol, catat di kolom 7. 7. Koreksi C pada dial setting dgn rumus: C = M –[(m 1 -m 2)/2 – (z 1 -z 2)/2] – c dimana : M = nilai dari massa standar c = koreksi pada skala penuh optik 8. Tentukan B, nilai maksimum dari koreksi dial setting. 9. Jumlahkan ketidakpastian dari massa standar yg digunakan. Catat pada kolom 3. 10. Hitung ketidakpastian dari massa standar tsb UMC = √Σ[UM 1/2]²
Batas Unjuk Kerja Timbangan Hitung F dengan rumus sbb: F = 2σmaks + Q + B dimana : σmaks = Standar deviasi maksimum pada kemampuan baca kembali Q = nilai koreksi dari penyimpangan keseragaman skala optik maksimum B = nilai koreksi dari penyimpangan dial setting maksimum.
Ketidakpastian Penimbangan Hitung U dgn rumus sbb: U = √ 2(Ut² + UR² + UMC²) dimana : Ut = Ketidakpastian standar pembacaan kembali timbangan UR = Ketidakpastian dari resolusi timbangan UMc = Ketidakpastian dari massa standar yg digunakan Formulir 1. Lembar kerja yg digunakan No. QF. LKTAM 2. Sertifikat kalibrasi yg digunakan No. QF. SKTAM
TERIMA KASIH
95b52a689695a97bbe4e04e946f43614.ppt